• Beranda
  • Penyakit
  • Selain Kerontokan Rambut, Ketahui Risiko dan Efek Samping Kemoterapi Lainnya

Selain Kerontokan Rambut, Ketahui Risiko dan Efek Samping Kemoterapi Lainnya

Selain Kerontokan Rambut, Ketahui Risiko dan Efek Samping Kemoterapi Lainnya

Bagikan :


Setelah dokter membuat diagnosa bahwa Anda menderita kanker, umumnya dokter akan menyarankan kemoterapi terutama bila pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh sangat cepat dan membahayakan.

Kemoterapi sendiri memiliki jenis yang berbeda-beda, tergantung pada jenis kanker yang ada di dalam tubuh. Ada kemoterapi yang diberikan lewat pembuluh darah vena, kemoterapi yang diberikan melalui obat-obatan yang diminum, kemoterapi yang disuntik, krim kemoterapi, dan lain sebagainya.

Manfaat kemoterapi

Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah manfaat kemoterapi bagi penderita kanker:

  • Untuk menyembuhkan kanker tanpa bantuan pengobatan lainnya.
  • Untuk membunuh sel kanker yang masih bersembunyi di dalam tubuh.
  • Untuk menyiapkan tubuh sebelum mendapatkan pengobatan lainnya.
  • Untuk meredakan gejala kanker dengan membunuh sebagian sel kanker.

Risiko dan efek samping kemoterapi

Meskipun sangat efektif membunuh sel kanker, namun bukan berarti kemoterapi selalu aman bagi tubuh. Obat kemoterapi berfungsi membunuh sel kanker yang tumbuh dengan cepat, untuk itu dibutuhkan kecepatan penyebaran obat-obatan ke seluruh tubuh. Karena menyebar ke seluruh tubuh, obat kemoterapi juga dapat mempengaruhi sel-sel normal dan sehat.

Kerusakan sel-sel sehat inilah yang menyebabkan efek samping. Namun Anda tak perlu khawatir karena umumnya kerusakan sel-sel oleh kemoterapi tidak selalu berakhir buruk.

Dilansir Cancer.org, berikut adalah beberapa jenis sel normal yang seringkali mengalami kerusakan akibat kemoterapi:

  • Sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang.
  • Sel-sel di folikel rambut.
  • Sel-sel di mulut, saluran pencernaan dan sistem reproduksi.

Setiap obat kemoterapi bisa memiliki efek samping yang berbeda-beda, dan tidak semua obat menyebabkan efek samping. Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah efek samping yang sering muncul setelah kemoterapi:

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kerontokan rambut
  • Kehilangan napsu makan
  • Kelelahan
  • Demam
  • Sariawan
  • Rasa nyeri
  • Sembelit
  • Mudah memar
  • Pendarahan

Umumnya efek samping yang dihasilkan dapat dicegah dan diobati. Namun, ada beberapa efek samping yang tidak terlihat sampai berbulan-bulan dan bertahun-tahun, seperti:

  • Kerusakan pada jaringan paru-paru
  • Gangguan jantung
  • Gangguan kesuburan
  • Gangguan ginjal
  • Kerusakan syaraf (peripheral neuropathy)
  • Risiko penyakit kanker jenis lainnya

Kondisi yang harus diwaspadai setelah kemoterapi

Umumnya setelah menjalani kemoterapi, tim perawatan akan memberi banyak informasi tentang efek samping terutama yang mempengaruhi perubahan fisik. Sebagian efek samping akan segera hilang dan dapat disembuhkan, namun bila efek yang muncul adalah masalah yang serius maka Anda harus segera menghubungi kembali tim perawatan kemoterapi Anda. Dilansir Cancer.org, berikut adalah beberapa gejala serius yang patut diwaspadai:

  • Demam yang lebih tinggi dari yang diinfokan tim perawatan kemoterapi.
  • Pendarahan atau memar yang tidak diketahui penyebabnya.
  • Ruam pada kulit.
  • Reaksi alergi seperti pembengkakan mulut atau tenggorokan, rasa gatal yang hebat dan kesulitan menelan.
  • Menggigil terus-menerus.
  • Rasa sakit atau nyeri di tempat suntikan kemo.
  • Rasa sakit yang tidak biasa seperti sakit kepala hebat.
  • Sesak napas.
  • Diare atau muntah yang berlangsung lama.
  • Tinja berdarah atau ada darah di dalam urin (air seni).

Tidak semua orang mengalami efek samping yang sama, beberapa di antaranya bahkan tidak mengalami efek samping. Dokter akan memberikan pengobatan untuk mencegah efek samping, sehingga Anda bisa mengikuti semua yang telah diinfokan dokter dan tim perawatan kemoterapi untuk mencegah efek samping jangka panjang.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 12:23